Indofarma bakal memproduksi 8 juta tablet Ivermectin pada bulan depan. Nantinya Indofarma akan mengemas jutaan tablet obat ini ke dalam 400 ribu botol. Harga yang ditetapkan pun sesuai dengan ketentuan pemerintah yakni Rp 7.500 per butir. Obat ini sempat melambung harganya karena diyakini bisa jadi obat COVID-19.
Selain ivermectin, Indofarma juga memproduksi remdesivir yang bahan bakunya diimpor dari India. Rencananya, terdapat 230 ribu vial yang nantinya akan dicampur dengan infus pasien di rumah sakit. Harga obat ini dijual Rp 510 ribu per vial.
Lalu bagaimana tanggapan Indofarma mengenai rencana produksi jutaan ivermectin dan berbagai obat lainnya?
kumparan berdiskusi dengan Direktur Utama Indofarma, Arief Pramuhanto, untuk mengupas tuntas mengenai kesiapan perusahaan farmasi pelat merah tersebut untuk memproduksi ivermectin dalam jumlah banyak.
Arief pun menjelaskan mengapa ivermectin dan beberapa obat lainnya saat ini tengah ramai dibicarakan. Belakangan, para penelitian sedang melakukan drug repurposing untuk beberapa obat lama yang diharapkan dapat mengatasi COVID-19, salah satunya adalah ivermectin.
Hingga saat ini, ivermectin masih dalam tahap uji klinis oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (Balitbangkes RI). Sedangkan izin yang didapatkan dari adan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk penjualan ivermectin adalah sebagai obat antiparasit yang mesti mendapatkannya sesuai dengan anjuran dokter.
Lalu, seperti apa perbincangan lengkapnya? Mari simak Live Corona Update yang bertajuk 'Di Balik Rencana Produksi Jutaan Ivermectin untuk Terapi Corona' >di sini!